23 - 05 - 2021
ADA PESAN MASUK
Dear, Calon Klien.
Beberapa hari yang lalu, saya menerima pesan masuk dari seseorang. Nomor itu belum tersimpan di kontak smartphone saya. Jadi saya belum mengetahui siapa pemilik nomor itu.
Anda mau tahu isi pesannya?
Awal chatnya ia memperkenalkan dirinya. Katanya: "Assalamualaikum. Pak, saya Mutiara Putri Pamungkas (MPP) asal dari Yogyakarta. Terima kasih."
Kebetulan saat dia memperkenalkan dirinya saya sedang mengoperasikan smartphone. Jadi langsung saya jawab salamnya dan bertanya to the point pada Mutiara.
"Wa'alaikumussalam warohmatullohi.
Sebelumnya boleh saya tahu dapat nomor saya dari siapa ya?"
Masih mau tahu lebih jauh isi percakapannya? Silakan membaca dengan mindful, manteman. Selamat membaca, pembaca setia ;)
Mutiara Putri Pamungkas (MPP): "Mohon maaf Pak, saya tahu dari media sosial instagram."
Nuzulul Fajar (NF): "Saya kira dapat info dari orang lain."
MPP: "Ndak Pak, saya dapat info nya dari instagram 🙏"
Ternyata personal branding yang saya bangun di sosial media Instagram bisa mendapatkan kepercayaan di mata orang lain dan sudah pasti dianggap kompeten juga kredibel.
Bagi Anda yang menganggap sia-sia dan tidak percaya diri untuk membangun personal branding via sosial media, percayalah semua yang kita lakukan pasti memiliki pengaruh. Dan kita sudah sama-sama mengetahui sedari awal bahwa alam semesta memiliki hukum sebab dan akibat. Di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan baik di dalam maupun di luar alam semesta. Pastinya Anda sepakat kan? Setiap tindakan dapat di pastikan memiliki reaksi atau konsekuensi. Dan saya yakin, pastinya Anda sudah familiar dengan kalimat "Apa yang kita tuai, itulah yang kita tabur" eh apa gimana? Kebalik yaa? Yang tepat bagaimana? Yap, "Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai."
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita mulai menganggap penting hal ini. Sebab itu, yuk tumbuhkan lagi rasa percaya diri yang sudah di miliki guna membuka peluang karir dengan cara bersama-sama membangun personal branding sesuai fashion kita masing-masing. Jika belum menentukan personal branding, maka inilah saat yang tepat untuk Anda punya dan tentukan.
Menurut Anda, apa itu personal branding? Silakan tanggalkan jejak Anda di kolom komentar yah.
Kurang lebihnya menurut saya saat ini, personal branding ialah sebuah kemasan atau ciri khas yang melekat pada pribadi seseorang. Biasanya dikaitkan dengan expertise atau keahlian tertentu yang identic & passionable.
Personal branding yang baik, identitas yang melekat dalam benak baaanyak orang. "Untuk meledakkan personal branding, kita butuh pencitraan positif guna meningkatkan brand personal awareness kita." Sepakat?
Saya boleh bertanya? Apakah Anda pernah googling nama sendiri? Coba deh tengok yang muncul teratas itu apa dan muka siapa. Boleh juga lho, kalau mau coba googling -nama- Nuzulul Fajar. Hihi
Menurut Simbah Google, Personal Branding adalah proses memasarkan diri dan karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Citra ini kemudian dapat dipresentasikan lewat berbagai jalur, seperti media sosial, blog, situs web pribadi, hingga perilaku di depan umum. Ada pun lainnya menurut beliau ialah, Personal Branding merupakan proses mengembangkan dan mempertahankan reputasi dan kesan individu. Jadi bisa dikatakan jika personal branding merupakan cara kamu dalam mempromosikan diri sendiri. Di sini kamu ingin dikenal sebagai apa menjadi sangat penting.
Istimewanya di tempat saya bertumbuh, saya mendapatkan lebih dari apa yang sudah tertera dalam dawuh-dawuhnya Simbah Google. Pendeknya, Personal Branding itu bukan hanya yang terlihat oleh khalayak umum. Tetapi, personal branding yang benar ialah "APA YANG KITA KERJAKAN DALAM KESEHARIAN." Dengan harapan semoga kita semakin powerful, get followers, and you can influence each other.
"MAINTENANCE YOUR CREDIBILITY"
Ada beberapa tips personal branding yang telah saya kumpulkan khusus untuk Anda para pembaca setia coretan sederhana ini. Moga-moga bisa di implementasikan dan Anda pun mendapat pengalaman yang memberdayakan.
1. Tentukan Niat 100% personal branding
Jika masih bingung menentukan personal branding Anda bisa mencobanya dengan bergabung di organisasi atau komunitas sesuai passion Anda.
2. Manfaatkan media sosial dengan baik
3. Percaya diri
4. Konsisten
Momentum keberhasil personal branding terjadi saat kita konsisten dengan sebenar-benarnya yakin. Konsisten adalah hal yang wajib. Buktikanlah hingga Anda betul-betul "menuai apa yang telah Anda tabur."
5. Berikan konten otentik dan bernilai
6. Tingkatkan relasi sebanyak-banyaknya
7. Bangunlah sebuah komunitas di platform Anda sesuai dengan personal branding yang ingin Anda bangun
8. Buatlah diri Anda benar-benar unik dan berbeda dari yang lain
Semoga 8 tips ini bermanfaat. Tidak ada kata terlambat untuk memulai bukan? Selamat mencoba dan jangan ragu untuk beritahu teman, sahabat atau saudara Anda. Siapa tahu bisa saling berbagi dan bisa saling menguatkan untuk menggapai personal branding sesuai versi terbaiknya masing-masing.
Lho kok malah jadi bahas personal branding yah? Kan kita sedang membahas tentang ada pesan masuk. Kita lanjut ya, manteman. Begini lanjutannya.
NF: "Kalau boleh tahu, kenapa mau di terapi nggih?"
MPP: "Pak saya merasa akhir-akhir ini ada sesuatu yg buat saya bingung. Awalnya saya ada masalah dan masalah itu membuat saya syok dan kaget, mulai saat itu badan saya mudah lelah, saya sering mimpi jatuh dari ketinggian. Telapak tangan dan kaki saya sering berkeringat dan dari kaki naik sampai kepala merinding (seperti kedinginan) dan datang bulan saya 4 bulan terahkir ini tidak teratur Pak."
MPP: "Apakah banyak energi negatif dalam tubuh saya ya Pak?"
NF: "Kalau ini baiknya saya jawab sesi pertemuan yaa. Saya juga posisinya sedang di Yogyakarta kok, Mbak."
NF: "Hmm, sudah pernah mengalami seperti ini juga sebelumnya?"
MPP: "Belum pak, baru pertama kali ini. Alhamdulillah Pak, terima kasih 🙏"
Nuzulul Fajar: "Hmm... oke. Barangkali akhir-akhir ini sedang banyak pikiran dan kelelahan Mbak. Mau meluangkan waktu kapan, Mbak?"
MPP: "Baik Pak, terima kasih banyak ya Pak. Iya Pak memang akhir-akhir ini saya banyak pikiran dan badan saya mudah lelah Pak."
MPP: "Pak mohon maaf, saya ingin bertanya untuk biaya persesi pertemuan berapa nggih?"
NF: "Tergantung berapa sesi dan penangannya nggih Mbak. Sekali sesi kalau sudah berhasil jauh lebih baik, tak perlu ada pertemuan lagi tak apa Mbak."
NF: "Kira-kira apa yang menyebakan timbulnya banyak pikiran dan badan lelah, Mbak?"
MPP: "Suatu masalah yg saya pendam sendiri Pak dan lama kelamaan badan saya mudah lelah dan kurang bersemangat."
MPP: "Untuk hari minggu tgl 21 apakah bapak ada pasien?"
NF: "Belum kok, Mbak."
NF: "Njenengan asli asal Yogya atau sedang studi saja di Yogya Mbak?"
MPP: "Alhamdulillah Pak. Saya asli yogya Pak, kebetulan saat ini saya sudah bekerja."
MPP: "Mohon maaf pak sebelumnya, apakah bapak keberatan menerima pasien yg bekerja di rumah sakit saat pandemi seperti ini?"
NF: "Tidak keberatan, biasa saja Mbak. Kalau mau di rumah Njenengan pun tak apa, Mbak untuk sesi healingnya."
MPP: "Alhamdulillah Pak, terima kasih banyak nggih."
MPP: "Seandainya sementara jangan di rumah bagaimana Pak, soalnya ada orang tua nanti saya konsultasinya kurang nyaman kalau orang tua dengar Pak 😭"
NF: "Baik kalau begitu, Mbak. Ada baiknya sekarang kita tentukan saja baiknya tempatnya dimana hehe"
MPP: "Alhamdulillah, Matur sembah nuwun nggih Pak."
NF: "Jadinya hari Minggu tanggal 21 pukul berapa, Mbak?"
MPP: "Inggih pak, hari minggu saja. Pagi sekitar pukul 8 atau 9 Pak? Kalau tidak saya Nderek njenengan mawon untuk waktunya Pak."
NF: "Okay, Mbak. Saya izin save nomor Mbak Mutiara dahlu yaa"
MPP: "Silakan Pak, saya juga izin save nomor Bapak"
NF: "Silakan."
NF: "Jam 8:30 boleh juga. Mbak Mutiara rekomendasintempat?"
MPP: "Di dekat rumah sakit wirosaban ada rumah makan, tempatnya pendopo2 sepertinya tempat yang nyaman dan cocok untuk konsultasi dengan Bapak. Bapak Nuzulul ada rekomendasi tempat?"
NF: "Di tempat rekomendasi, Mbak Mutiara sepertinya tempat yang tepat."
MPP: "Terbaik menurut Bapak, penanganan apa yang di lakukan untuk masalah seperti saya ini nggih Pak?"
NF: "Ada banyak model caranya, Mbak. Kira-kira kita sepakati saat sudah selesai sesi konsultasi pertemuan di pendopo yang nyaman nanti ya, Mbak. Hehe"
MPP: "MasyaAllah, Inggih Bapak. Setelah konsultasi besok, yang terbaik menurut bapak saja tindakan apa yg sesuai untuk saya Pak."
NF: "Baik, Mbak"
MPP: "Mohon maaf Bapak, seandainya saya ingin di baca dengan menggunakan tarot, apakah bisa pak? Saya melihat postingan Bapak di instagram, berminat sekali untuk di baca Pak."
NF: "Boleh, Mbak."
MPP: "Inggih Bapak, Matur nuwun 🙏"
MPP: "Semoga bapak selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah, karena masih banyak lagi, orang yg membutuhkan bantuan dari Bapak."
NF: "Aamiin aamiin. Terimakasih Mbak Mutiara. Semoga Mbak Mutiara pun demikian. Salam Rahayu" ☺️🙏🏻
MPP: "Aamiin aamiin. Sami-sami Bapak, matur nuwun. Salam Rahayu" 🙏🙏
Mau tahu bagaimana kelanjutannya? Stay tune yaa. Sampai jumpa di episode jurnal Nuzulul Fajar berikutnya.
Salam Rahayu,
Nuzulul Fajar
Tulisan ini menarik, tapi sebenarnya bisa dikemas dengan lebih baik lagi lho. Dalam menuliskan dialog antar dua orang yang sama, nama tokoh bisa diganti dengan inisial dan cukup dijelaskan nama lengkapnya di awal cerita, agar pembaca bisa fokus dengan isi percakapan. Lalu, percakapan seharusnya diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ("). Semangat berproses!
BalasHapusTerimakasih Banyak, Teteh Mentor☺
Hapus