25 - 05 - 2021
BUTUH PERHATIANDear, Logophile.
Pada kesempatan kali ini seperti yang sudah saya janjikan. Sebelumnya saya mau betul-betul memastikan. Sudah membaca jurnal yang ditulis pada tanggal 24 - 05 - 2021? Siapa tahu Anda membutuhkannya untuk melengkapi puzzle-puzzle sebelum membaca tuntas jurnal yang berjudul butuh perhatian ini. Jangan lupa tanggalkan jejak yaa, manteman. Harapannya dengan jejak yang manteman tanggalkan dapat memicu saya lebih semangat lagi dan lagi untuk menulis dan berbagi.
Cekidot, gengs.
Masih bersama Mbak Mutiara yang baik.
Karena sudah saking percayanya terhadap saya. Ia tak bimbang untuk bertanya dan bercerita apa pun termasuk tentang keluarganya. Dengan sopan nan lembut ia mulai meminta waktu saya.
Mutiara Putri Pamungkas: Assalamualaikum Pak Fajar, mohon maaf sebelumnya sudah menggangu waktu istirahat bapak π .
Saat bapak sedang memiliki waktu luang , ingiiin sekali bertanya sesuatu dengan Pak fajar, dan ada beberapa hal yang ingin diriku sampaikan dan meminta saran dari Bapak, mohon maaf dan terima kasih banyak sebelumnya pak π
Dan saya pun sebisa mungkin bagaimana memberi jawaban tidak membuat Mbak Mutiara ewuh pakewuh atau ngga enakan dan tidak menimbulkan perasaan sungkan berlebihan padanya. Saya jawab dengan santun ala NF yang friendly.
Nuzulul Fajar: Wa'alaikumussalam warohmatullohi Mbak Mutiara. Ngga ganggu kok. Mbak Mutiara boleh bertanya apa pun dan kapan pun, tapiiii boleh dong kalau saya hanya akan menjawab sesuai kapasitas saya. Yang di luar kapasitas saya nanti saya bantu tanyakan pada jaringan relasi saya yang memiliki kompetensi yang kredibel
Silakan Mbak dengan senang hati☺️
Mutiara Putri Pamungkas: Pak Fajar baik banget π
Mutiara Putri Pamungkas: Awalnya gini Pak, tepatnya ini adiknya nenek (nenek dari ibu) beberapa waktu yang lalu nenek jatuh dari kamar mandi, fraktur di bagian pinggul, karena fraktur, nenek gak bisa aktifitas lagi seperti sedia kala, sebelum jatuh nenek masih bisa beraktifitas mandiri walaupun jalan menggunakan walker. Sekarang aktifitas total bedrest di tempat tidur. Diriku diminta tolong sama bulik untuk bantu rawat simbah. Setelah pulang kerja shif pagi atau waktu libur, semua kebutuhan nenek diriku siapkan dari makan, mandi, wudhu, bak, bab dll, nah karena sering bertemu diriku dan nenek merasa lebih dekat lagi. Nenek sering cerita hanya dengan diriku saja Pak, dan sampai saat ini belum aku sampaikan dengan keluarga. Bahwa tiap malam nenek suka merasa ada orang lain yg masuk ke kamar, dan sering mendengar orang tertawa tiap malam, sering juga minta pulang padahal sedang tidak pergi kemana mana, sering takut , dan bingung minta di temani, kadang marah tanpa sebab. Entah saat itu sadar, mimpi atau halusinasi. Sebenarnya nenek saya kenapa ya pak? Atau ini semua ada kaitannya dengan faktor usia karena sudah sepuh? Atau merasa sudah tidak bisa seperti dulu, karena dulu masih bisa jalan dan bisa melakukan aktifitas yg lain. Mohon pencerahannya dari Pak Fajar. Matur nuwun nggih, Pak.
Nuzulul Fajar: Simbah butuh perhatian lebih. Dengan perilaku Simbah yang demikian, tandanya Simbah percaya, nyaman, dan aman ada di dekat Mbak Mutiara. Jadinya cari perhatian dengan tingkah laku seperti itu.
Nuzulul Fajar: Kurang lebihnya demikian dari Ilmu yang saya geluti. ☺️
Mutiara Putri Pamungkas: Alhamdulillah terima kasih atas solusi nya Pak, berarti masih normal ya Pak, simbah seperti itu.
Nuzulul Fajar: Yap, normal syekalih. Hihi
Untuk membuktikannya secara langsung, ternyata Mbak Mutiara bereksperimen. Mencoba menahan diri untuk tidak datang ke rumah Bulik nya selama sepekan. Saat datang kembali, Bulik bercerita pada Mbak Mutiara apa yang terjadi pada simbah. Sepulangnya dari rumah Bulik, ia memberi saya pesan.
Isi pesannya: "Benar sekali apa yang di katakan Pak Fajar, kata Bulik kalau saya tidak datang ke rumah simbah, simbah ngerasa cemas dan bingung, dan kadang juga nangis Pak.
Nuzulul Fajar: Nah iya. Kan kita sudah sama-sama tahu. Kalau manusia semakin lanjut usia, semakin tua tingkahnya kembali menjadi mencerminkan anak-anak kembali.
Mutiara Putri Pamungkas: Iya ya Pakπ kembali menjadi kanak kanak ya Pak, nah tadi pagi simbah bilang Pak kalau habis ketemu simbah buyut tapi sudah meninggal, simbah seperti itu karna faktor usia juga ya pak?
Nuzulul Fajar: Kalau itu karena Simbah butuh perhatian lebih.
Mutiara Putri Pamungkas: Terima kasih banyak ya Pak, terima kasih atas saran nya pak ππ
Nuzulul Fajar: Sama-sama. Btw, bagaimana kondisi Mbak Mutiara sekarang?
Mutiara Putri Pamungkas: Alhamdulillah Pak Fajar, seneng banget rasanya sekarang pakππ Alhamdulillah sudah normal kembali dan sudah lancar bulan ini Pak haidnya. Terima kasih banyak ya Pak atas bantuan Bapak fajar ππ
Nuzulul Fajar: Alhamdulillah. Lagi-lagi ikut senang dengan kabar pencapaian semakin baiknya Mbak Mutiara ☺️
Mutiara Putri Pamungkas: Alhamdulillah ya Pak, sebenarnya senang banget bisa ngobrol konsultasi dan terapi dengan Pak Fajar lagi. π
Nuzulul Fajar: Hihi. Sampai jumpa di lain kesempatan dalam kondisi sama-sama sehat ya, Mbak.
Tak lama ia malah menuliskan pada kolom chat WhatsApp begini.
Mutiara Putri Pamungkas: Pak seandainya saya ingin di terapi dengan Pak Fajar lagi, Pak Fajar berkenan?
Atas permintaannya saya jadi bertanya-tanya. "Waduh, kok yaa jadi ketagihan di terapi. Padahal sehat-sehat saja. Apa Jangan-jangan Mbak ini hanya mau melihat ketampanan saya saja? Atau jangan-jangan ingin selalu berdekatan dengan saya?" Moga-moga si calon tulang rusuk jika membaca jurnal berjudul butuh perhatian ini tidak terbakar api cemburunya dan tidak curiga. Toh kejadiannya juga sudah berlalu kan? Hmm.
Kembali ke Laptop.
Tadi itu hanya beberapa saat hadirnya pikiran yang tidak-tidak saja. Saat menanggapi pesan dari Mbak Mutiara tidak seperti yang terlintas di pikiran.
Karena profesi saya hanya melayani siapa pun orang yang merasa tidak baik-baik saja, sesuai kepasitas ilmu saya. Jadi keinginan klien tetap ini saya sambut. Mengingat juga kalau menerapi Mbak Mutiara ini cuan nya kan selalu mendapat setengah juta. Ya kan lumayan toh. Daripada lumanyun?
Nuzulul Fajar: Oh tentu. Mau terapi apa nggih?
Mutiara Putri Pamungkas: Alhamdulillah Pak, terapi energi seperti kemarin itu Pak, waktu dulu bapak terapi, setelah di terapi badan ngerasa lebih enak, lebih seger bawaan nya lebih semangat.
Nuzulul Fajar: Syukurlah. Ya seperti biasa kita sepakati waktunya saja, Mbak. ☺️
Mutiara Putri Pamungkas: Baik Pak Fajar, untuk waktunya saya hubungin Bapak lagi nggih, sekalian ngobrolin harinya sama temen saya, di indekos temen saya Pak.
Nuzulul Fajar: Tempat kemarin?
Mutiara Putri Pamungkas: Kalau di indekos temen saya yg kemarin, bagaimana Pak?
Nuzulul Fajar: Ya tak apa. Tempatnya juga nyaman dan suasananya tidak hingar-bingar, Mbak☺️
Mutiara Putri Pamungkas: Baik Pak, terima kasih ya Pak Fajarπ . Segera untuk waktunya saya hubungin Pak Fajar lagi nggih, sekalian ngobrolin harinya dengan teman saya Pak.
Menurut pengalaman saya, untuk bisa menolong dan berbagi ke makhluk yang nisbi saya perlu memiliki dulu, perlu punya dulu agar saya mampu membantu. Hmm, bagaimana saya bisa berbagi kalau saya tidak memiliki? Bagaimana saya dapat membantu kalau saya tidak mampu?
Skuylah memantas diri, supaya selalu 86 untuk membantu siapa pun orang yang datang pada diri kita meminta bantuan dalam situasi kondisi apapun kapanpun dan dimanapun.
Pembaca yang santun dan santuy
Pernah mendengar seorang pemuka Agama yang mengeluarkan fatwa, "Al ajru 'ala qodritta'ab? Yang memiliki makna pahala upah itu sesuai dengan jerih payahnya" Begitu pun kemampuan kita. Pasti Anda pernah mendengar istilah "Money follow people. Money follow functions," kan? Yah, memang begitu adanya. Jika Anda dapat memberi "Service Excellent" dan Anda memegang teguh prinsip "Total Solution" besar kemungkinan klien yang baru saja mengetahui Anda, akan repeat order, lagi dan lagi.
Salam Sehat dan Semangat,
Nuzulul Fajar
Komentar
Posting Komentar