Langsung ke konten utama

MASIH ADA KESEMPATAN

29 - 05 - 2021

MASIH ADA KESEMPATAN 


Dear, Pribadi.

Untuk hari ini dan seterusnya:

Belajar lah lebih banyak, pergilah lebih jauh & bergaul lah dengan lebih banyak orang. Temukan maksud Tuhan untuk apa kamu ada dan dimana tempatmu kelak berlabuh.

Ajaklah dirimu bersenandika (Senandika; dalam bahasa sansekerta memiliki arti: bercengkrama dengan diri sendiri secara begitu dalam) dengan 19 pertanyaan lugas ini:

1. Apa yang bisa kamu lakukan dalam kondisi saat ini?
2. Apa yang telah kamu lakulan sejauh ini? Bagaimana hasilnya?
3. Apa saja hal yang kamu tahu mungkin memberikan dampak, namun belum kamu lakukan?
4. Apa saja tindakan lama yang perlu kamu hentikan?
5. Apa saja tindakan lama yang perlu kamu pertahankan?
6. Apa saja tindakan baru yang perlu kamu mulai?
7. Bagaimana tindakan baru ini kamu perkirakan dapat menimbulkan dampak yang diharapkan?
8. Apa saja kemampuan baru yang kamu butuhkan?
9. Kepada siapa kamu bisa belajar kemampuan itu?
10. Apa saja kemampuan lama yang perlu kamu naikkan levelnya?
11. Apa cara pandang baru yang kamu perlukan?
12. Apakah cara pandang itu mendukung kamu untuk mencapai hasil yang di inginkan?
13. Ada kah cara berpikir yang lebih baik?
14. Bagaimana kamu memandang diri kamu saat ini?
15. Identitas diri seperti apa yang kamu perlukan?
16. Apakah kamu mengizinkan dirimu untuk memiliki identitas diri yang baru?
17. Menurutmu, ini semua tentang apa?
18. Apa tugasmu yang sebenarnya?
19. Bagaimana tugas yang kamu jalankan berdampak pada yang lain?

Tidak harus senandika saat ini dan tidak mesti senandika setiap hari. Bilamana saja kamu mau meluangkan waktu.

Biasanya pertanyaan - pertanyaan ini berhasil mengajak seseorang untuk memiliki kesadaran yang lebih baik, dan karenanya siap 86 untuk melakukan perubahan.

Setiap langkah menata hati dan niat. Hatinya terus di amplas, senantiasa mohon petunjuk. Yang lalu biar lah menjadi pelajaran untuk anak cucu, utamanya menjadi pelajaran untuk dirimu. Yang terpenting saat ini ialah teruslah melangkah untuk masa depan.

Teguh kan lah prinsip hidup, "Ojo Dumeh, Eling lan Waspodo"

Paku kecil bisa membuat luka infeksi, jangan terperosok lubang hingga terjerembab jurang. Tetap perhatikan langkah. Pelan tapi pasti, kadang mundur sejenak untuk melompat. Terus sama-sama kita belajar, jangan diam.

Tanamkan paradigma ke diri kita, "Tidak ada gagal dalam hidup, yang ada learning process. Semua untuk peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Selama masih mendapat kesempatan untuk bernafas, kesempatan pasti ada. 

Asah daya juang, tangguh, ulet, mumpung masih ada.

Hakikat bersyukur adalah memanfaatkan. Tanda syukur kita diberi nikmat Tuhan berupa kehidupan adalah mendaya gunakan seluruh pemberian yang ada untuk dimanfaatkan. Baik tangan, kaki, otak, hati, energi, nafas, tenaga, waktu, dan seterusnya.

Manfaatkan semuanya untuk kebaikan & hikmah,  sekali lagi jangan lengah! Kelola lah hidupmu sebagai berkat.

Selamat datang di New World, tatanan kehidupan dunia yang baru.

Selanjutnya, implementasikan lah paradigma positif dan terapkan lah beragam tips yang sudah pernah di dapat untuk membuatmu menjadi lebih bermakna, Jar!

• Kuasai dan persiapkan diri

• Terus belajar, terus membaca, bertanya dan berdiskusi

• Hormatilah dirimu sendiri

• Hormatilah satu sama lain

• Hormatilah alam semesta

• Hormati cara orang lain membentuk dunianya

• Peta bukanlah wilayah

• Selalu ada maksud baik dari tiap tingkah laku

• Orang-orang melakukan hal yang terbaik sebatas sumber-sumber yang diketahui

• Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel

• Makna komunikasi adalah respon yang kamu peroleh

• Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya

• Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat

• Setiap pengalaman memiliki struktur sendiri

• Manusia mempunyai dua tingkatan komunikasi: sadar dan bawah sadar

• Semua orang punya sumber-sumber yang cukup guna merubah diri ke arah lebih positif. Sumber-sumber terkemuka berasal dari pengalaman masa lalu individu

• Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi

• Jika sesuatu mungkin bagi seseorang maka hal itu juga mungkin bagi yang lain

• Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya, oleh karena itu saya bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh

• Tidak perlu takut bila kamu bersentuhan dengan arus pikiran lain

• Usahakanlah untuk tidak menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan kamu

• Bacalah buku-buku terpenting yang telah ditulis di sepanjang sejarah

• Bergaul lah dengan orang-orang yang arus pemikirannya berseberangan dengan kamu

• Peganglah prinsip bahwa pola pikir tidak mudah berubah

• Siap-siaplah bila pola pikir Anda berubah

• Bila kamu sudah memegang teguh pola pikir yang kuat, ujilah pola pikir itu

• Teruslah mendalami pola pikir yang sudah kamu temukan

• Terakhir, bagi-bagikanlah pola pikir yang telah kamu terima bilamana kamu telah mengalami ketangguhannya

Semoga apa yang kita dapat bisa memberi manfaat untuk banyak makhluk. Dan senantiasa kita selalu di kumpulkan dalam super circle of excellence.

Salam Inspirasi,
Dirimu sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...