Langsung ke konten utama

YANG BETUL YANG MANA?

 27 - 05 - 2021

YANG BETUL YANG MANA?

Dear, Partner.

Semangat pagi partner? Bagaimana kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja dan moga-moga senantiasa sehat juga bahagia yaaa.

Masih ingat tanda tanya pada paragraf terakhir di jurnal berjudul di hubungi mentee? Nah. Kemarin saat saya membagikan link jurnal tersebut ke beberapa teman di kontak whatsapp, betul saja ada dari mereka yang memiliki pertanyaan di benaknya. Karena itu ia merequest jurnal kali ini tentang tanda tanyanya tentang saya.

Penanya ini berangkat dari perasaannya yang kurang jelas tentang branding saya. Ia kepo betul, karena ia kurang mengerti apa yang menjadi pashion saya saat ini. "Jar, sebetulnya kamu itu apaan sih?" Katanya menggerutu. Saya tanya balik padanya, "Haaa? Maksudnya apaan sih?". "Iya, Fajar itu sebenarnya seorang Konselor? Trainer Outbound? Ustaz? Coach? Dukun Modern? Mentor? Spiritual Healer? Hipnoterapis? Public Speaker atau Terapis sih?" Ujarnya bingung. Saya jawab saja apa adanya, "Hehe, kalau kamu nanya gitu artinya kamu lupa kalau Fajar terafiliasi dengan siapa. Kan ada di jurnal sebelum-sebelumnya. Hayoo pasti kamu lupa ya?" Di lanjut ia menjawabnya dengan terus terang. "Hehe, emang belum aku baca semuanya, Jar." Ku balas, "Boleh dong luangkan waktu sejenak untuk mencari apa yang menjadi pertanyaanmu," di tambah emot melet keakraban. "Iya deh, untuk Fajar apa sih yang ndak." Ku sambut dengan ceria, "Hihi, senangnya dalam hati kalau bersahabat karib" eh tak perlu bernada lho bacanya.

Sehabisnya membaca ia malah meluapkan perasaannya yang agak ngedumel, "Mana Fajar, kok ndak ada jawaban dari apa yang aku cari? Hmm." Ujarnya pasrah. "Lho, masa ndak ketemu?" Kataku. "Dari semua jurnal Fajar yang aku baca, aku hanya menemukan kalau kamu menceritakan dirimu sebagai seorang terapis. Jadi, tanda tanyaku tidak terjawab. Huhu" Ia memelas supaya di beritahu langsung.

Padahal di jurnal itu ada yang tertulis jelas kalau saya terafiliasi dengan suatu lembaga yang memiliki TOTAL SOLUTION PROGRAM. Anda sudah membacanya kan? Yah, memang ada. Barangkali ia melewati puzzle tersebut. Tak apa-apa deh, biar saya langsung saja yang menyampaikannya.

Akhirnya saya luruskan, "Tentunya kamu sudah baca dong kalau Fajar belajar di Pusat Psikologi Terapan Manajemen Sumber Daya Manusia Kuncoro Leadership Training & Consulting?". Ia sahut, "iya Fajar, sudah." Lalu saya menyahutinya, "Nah di lembaga itu lah awal mula Fajar di bentuk, Fajar di fasilitasi belajar berbagai macam hal. Jadi lembaga PPT MSDM KLTC ini memberikan solusi dengan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan Fajar agar dapat meningkatkan produktifitas Fajar. Masih ingat atau tidak? Pada beberapa jurnal Fajar yang lalu juga tertulis pelatihan Training For Trainer (TFT)? Nah TFT ini ialah program paket lengkap yang di sajikan oleh PPT MSDM KLTC tiap tahunnya. Dalam TFT PPT MSDM KLTC kami di fasilitasi dan di mentori untuk mewujudkan tujuan terbesar kami. Beruntungnya, kami tidak hanya di latih menjadi seorang profesional yang spesialis atau generalis, melainkan lebih dari itu. Para alumni dari TFT PPT SDM KLTC tidak hanya dituntun untuk menguasai satu bidang atau satu disiplin ilmu, artinya yang berproses bersama PPT MSDM KLTC di ajak memiliki banyak keterampilan, supaya menjadi seperti yang kamu bingung kan di awal itu apa pun bisa. Di program TFT itu di ajarkan banyak hal, yah walaupun pada akhirnya nanti bakal memilih 3 cabang keilmuan yang lebih dominan ingin di tampilkan sebagai personal branding Fajar ke depannya. Jadi apa pun lulusan dari TFT, mereka yang lulus programnya hingga TFT akhir bakal menjadi orang yang berkualitas, yang menjadikan profesinya sebagai alat rekreasi. Adapun saat ini Fajar sedang haus keilmuan untuk menjadi seorang meditator dan terapis. Makanya beberapa jurnal yang kamu baca isinya kebanyakan memperlihatkan sebagai seorang terapis. Doakan Fajar yah, moga-moga kumpulan jurnal ini nantinya bisa menjadi sebuah buku yang berjudul Catatan Seorang Terapis."



Dengan sedikit lega ia menimpali, "artinya saat ini yang Fajar tonjolkan ialah Fajar sebagai seorang Terapis? Walau sebetulnya Nuzulul Fajar anaknya Ayah Abdul Kirom dan Ibu Nawiyah yang aku kenal ialah seorang yang multitalent, gitu?". "Yah tidak salah juga kalau kamu mempunyai kesimpulan demikian." Ujarku sedikit menghargai diri.

Lalu ia tambah penasaran dan akhirnya lagi-lagi bertanya pada saya, "Memangnya apa manfaatnya menjadi seorang Konselor? Trainer Outbound? Ustaz? Coach? Dukun Modern? Mentor? Spiritual Healer? Hipnoterapis? Public Speaker atau Terapis?"

Ada yang ingin bantu menjawab apa manfaatnya berprofesi sebagaimana keresahan teman saya yang bertanya ini?

Saya menjawab dengan membangga, "Sedikitnya ada 7 manfaat:
1. Memiliki Pekerjaan Mulia
2. Menjalani Hidup Penuh Makna
3. Dikenal Banyak Orang
4. Memiliki Trust di Masyarakat
5. Tidak Mengenal Usia
6. Di bayar Per Jam
7. Menginap di Berbagai Hotel Berbintang Sekaligus Keliling Indonesia Gratis. Dan tentu ada banyak lagi manfaat lainnya."

Kira-kira kenapa saya menyampaikan padanya tidak salah menyimpulkan seperti itu? Karena di tempat PPT MSDM KLTC kami berlatih menanamkan paradigma hat facilitating dan memiliki slogan yang menarik juga mudah diingat, yaitu "BERSAMA KAMI, TEMUKAN DIRI ANDA YANG BARU"

Interpretasi saya pribadi dari slogan yang menarik tersebut ialah bertujuan menyiarkan bahwa setiap orang yang pernah mengikuti jenjang pelatihannya selalu merasa seperti terlahir kembali dengan new attitude, new knowledge, new life skill dan selalu menemukan diri mereka yang baru karena telah berusaha memperoleh ilmu atau hal-hal baru. Dari slogan tersebut mengingatkan orang  mengambil kesempatan baru untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri sendiri, untuk menghargai waktu dan menggunakan dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal positif yang membangun kualitas dan kapasitas diri supaya tidak pernah putus-putus memberdayakan pribadi.

Dengan membaca jurnal ini apakah salah satu dari partner pembaca ada keinginan mengikuti jejak saya?

Mari "Bersama Kami, Temukan Diri Anda Yang Baru."

Salam Integritas,
Nuzulul Fajar 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...