Langsung ke konten utama

Pentingnya Investasi Leher ke Atas & Apa Untungnya?

Pentingnya Investasi Leher ke Atas & Apa Untungnya?

Oleh: Nuzulul Fajar


Hidup ini penuh perubahan yang abadi hanyalah Tuhan, perubahan itu sendiri dan hukum alam. Cara mencari uang pun dari zaman ke zaman terus berubah. Sekarang banyak muncul jutawan (dalam US$) baru dari Internet, dari bisnis-bisnis yang belum pernah terdengar sebelumnya.

Pernahkah Anda mendengar seseorang yang bernama Benjamin Franklin? Beliau adalah ilmuan yang sangat dihormati oleh Amerika karena peletak hak-hak asasi manusia dan deklarasi kemerdekaan di Amerika, sehingga gambarnya ada di uang US$100. US$100 adalah nominal uang kertas yang diedarkan oleh Federal Reserve System. 

Benjamin Franklin pernah mengungkapkan bahwa "setiap dollar yang diinvestasikan dari leher ke atas, yang di investasikan untuk isi kepala (belajar lagi), dalam pikiran akan kembali miliaran dollar dalam kantong kita."

Benyamin Franklin juga berkata bahwa "salah satu penggunaan uang terbaik adalah untuk dipakai sebagai sarana pembelajaran." Lebih lanjut beliau katakan bahwa: "Jika seseorang rela mengosongkan dompetnya demi kepalanya, maka tidak ada orang yang mampu merenggut itu darinya. Investasi pengetahuan selalu membayar bunga terbaik."

Tentu Anda sudah mengetahui fakta bahwa tidak sedikit orang kaya yang jatuh miskin, atau bahkan orang miskin yang bertambah miskin, karena mereka tidak mau belajar lagi untuk menghadapi perubahan. Dan terus mencari uang dengan cara yang lama.

Apa itu Investasi Leher ke Atas?

Secara sederhana, pengertian investasi leher ke atas adalah investasi ilmu (Investasi yang tidak bersifat material). Disebut dengan leher ke atas karena bagian leher ke atas ini identik dengan investasi ilmu itu tadi.

Karena investasi ilmu akan menambah pengalaman, pengetahuan, dan meningkatkan skill Anda. Singkatnya, investasi leher ke atas akan menjadikan Anda semakin kaya ilmu. Seperti ada kata-kata bijak yang mengatakan: "Uang bisa habis, tetapi ilmu tidak bisa habis. Kalau Anda punya ilmu, sampai kapanpun ilmu itu akan awet. Tetapi uang sebanyak apapun bisa habis, kalau Anda tidak punya ilmu dan tidak bijak dalam menggunakannya."

Investasi leher ke atas ini memerlukan proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan yang harusnya di dahului sebelum investasi lainnya, misal dengan mengikuti workshop, seminar, training, membaca buku-buku atau pun belajar dengan partner professional yang ahli. Dan bergabung dalam lingkaran yang membuat pribadi menjadi unggul demi menambah kapasitas diri dan menambah keahlian kita. Tak bisa di tampik, bahwa otak kita juga butuh asupan yang bergizi yaitu investasi leher ke atas.

Leher ke atas artinya adalah isi kepala atau otak. Investasi leher ke atas adalah investasi ilmu pengetahuan. Investasi leher ke atas artinya kita harus selalu belajar dan belajar sesuatu yang baru.

Berikut ini Beberapa Jenis Investasi Leher ke Atas

1. Investasi Keterampilan
2. Investasi Spiritual
3. Investasi Sosial
4. Lalu, Intangible Asset, seperti yang kita bahas sekarang yaitu Investasi Ilmu dan Keahlian. Memang tidak terlihat namun dampaknya sangat besar untuk melanjutkan kehidupan.

Jika kita sibuk investasi harta, pasti kita sibuk menjaga harta. Namun ada baiknya jika kita kombinasikan. Lebih baik jika kita investasi harta di iringi dengan ilmu leher ke atas, sehingga kita tidak asal dan tidak ikut-ikutan berinvestasi, nilai untungnga kita dapat meminimalisir resiko. Kalau kita investasi terhadap ilmu, maka ilmu yang akan menjaga kita.

Siapa yang tidak tahu bahwa menuntut ilmu itu wajib hukumnya? Baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. Kita juga pastinya percaya bahwa segala sesuatu ada jalannya, dan lebih mudah menempuh jalan itu jika kita memiliki ilmu. Hingga ada yang meriwayatkan bahwa sedekah yang paling utama adalah orang yang belajar suatu ilmu, kemudian ia mengajarkan ilmu itu kepada saudaranya sesama manusia. Anda juga pastinya pernah megamati, memperhatikan, menyelidiki tentang orang-orang yang memiliki ilmu itu derajat di masyarakatnya lebih tinggi. Karena itu mari lah muliakan pribadi kita dan mari perbaiki diri kita dengan menambah pengetahuan, mengasah kemampuan, dan memperhalus budi pekerti. Jadilah kita orang yang mengajarkan atau orang yang belajar sesuatu yang baru setiap harinya.

Jenis Investasi Leher ke Atas

• Menempuh Pendidikan di Sekolah Formal
• Menempuh Pelatihan yang Kredibel
• Mengambil Program S2
• Membaca Buku/Jurnal/Modul
• Mendengarkan CD Audio Book
• Mendengarkan Podcaster yang Memiliki Kompetensi
• Mengikuti Training Bersertifikasi
• Mengikuti Seminar atau Workshop
• Mengikuti Master Mind Grup yang Membedah Buku dan Film-Film Terbaik
• Mengikuti Komunitas yang Memiliki Kesamaan Minat
• Mengikuti Kursus Memasak
• Mengikuti Kelas Pelatihan Bahasa Asing
• Membaca Informasi Pada Platform Online/Offline
• Bergabung dalam Super Circle of Excellence
• Mempelajari Sesuatu yang Baru
• Dan masih banyak lagi jenis lainnya

Sayangnya kebanyakan orang tidak mau menyisihkan sebagian uangnya untuk melakukan investasi leher ke atas. Menurut Anda apakah belajar di sekolah formal saja sudah cukup? Kita butuh lebih dari itu. Orang kebanyakan mengatakan beli buku itu mahal, seminar itu cuma menghabur-hamburkan duit, training itu cuma membuang-buang waktu. Padahal kita tidak harus membeli buku, kita bisa pinjam buku dari teman, bisa juga baca di perpustakaan atau membacanya di toko buku secara gratis. Tinggal pribadinya kita saja, mau atau tidak meluangkan waktu untuk membaca buku? Siap atau tidak merelakan waktu menunda kesenangan? Dan berani atau tidak mengorbankan waktu guna mengupgrade diri?

Ada yang bilang ikut seminar atau ikut training bersertifikasi itu mahal. Padahal tiket untuk seminar hanya Rp. 25.000 – Rp. 350.000. Uang yang diinvestasikan untuk training bersertifikasi pun tidak sebanding dengan apa yang diperoleh manfaatnya untuk jangka waktu yang lebih panjang dan lebih menjanjikan.

Bahkan di masa pendemi COVID-19 ini banyak yang membuka kelas dengan gratis via aplikasi zoom atau dapat diakses juga via aplikasi youtube. Sayangnya kebanyakan orang lebih suka menghabiskan uangnya untuk beli baju baru, smartphone baru, sepatu baru, dan kebutuhan yang nilainya tidak terlalu urgent dan important. Sayangnya kebanyakan orang lebih memilih menggunakan waktu untuk mengoperasikan smartphone nya bermain game online.

Ingat lah komposisi perbandingan antara orang sukses dengan orang yang biasa-biasa saja. Sebanyak 97% orang di dunia ini adalah orang yang biasa-biasa saja, sisanya 3% adalah orang yang sukses. Terserah kita mau jadi kaum 97% atau 3%. Semua pilihan ada di tangan kita. Karena kita sebagai manusia diberi kebebasan oleh Tuhan untuk memilih. Kalau kita mau masuk ke kaum 3%, maka mulai dari sekarang kita harus mau belajar kepada kaum 3% itu. Mulai sekarang mari lakukan investasi leher ke atas. Dengan investasi leher ke atas, kita akan mendapat banyak sesuatu yang menguntungkan.

Sebaiknya investasi leher ke atas dilakukan saat usia kita masih muda. Mulailah pada usia 20 tahunan. Karena pada usia itu kita masih bisa berubah. Namun saat usia kita lebih dari 33 tahun, maka kita sudah sukar sekali untuk berubah. Orang usia 33 tahun sudah punya pendirian yang alot dan sudah punya filosofi hidup yang susah diubah.

Salah satu orang sukses yang paling inovatif bernama Henry Ford pernah berbicara: "Siapapun yang berhenti belajar adalah sudah tua! Entah ia masih berusia 20 atau 80 tahun. Tapi, siapa yang mau terus belajar akan tetap muda."

Ternyata orang-orang sukses di dunia ini memiliki kesamaan yakni mendisiplinkan diri untuk terus belajar. Apakah kita sudah termasuk dalam golongan yang mendisiplinkan diri untuk terus belajar?

Sebagaimana kita mau mengendarai pesawat, berarti kita perlu investasi leher ke atas supaya kita menjadi pilot guna kehidupan kita, agar kita bisa mengantarkan kehidupan kita ke tempat yang kita tuju.

Berarti investasi leher ke atas itu? BEGITU PENTING dan amat baik di NOMOR SATU kan!

Intinya adalah Anda harus mencari tahu apa kompetensi Anda, dan belajarlah dari orang yang memiliki kompetensi di bidang tersebut, belajar dari seorang ahli yang memiliki rekam jejak. Mengikuti, mempelajari, memodel seorang ahli tidak akan pernah rugi. Investasi leher ke atas, pasti akan membuahkan hasil.

Pola pikir  "3 BE" untuk investasi leher ke atas diantaranya:
1. Be a hungry learner (Pelajar yg lapar & merasa dirinya bodoh) / Long Life Learner
2. Be perseverant (Tekun)
3. Be patience (Sabar)

Jadi potensi otak adalah investasi paling berharga, investasi ilmu tidak ada yang sia-sia. Apakah Anda setuju?

Jika Anda mau sukses, mulailah investasi leher ke atas. Seperti yang dikatakan oleh Abraham Lincoln, “Jika saya diberi waktu 9 tahun untuk menebang pohon, saya akan menggunakan waktu 6 tahun untuk mengasah kapak saya.” Mulai asah terus ”KAPAK” Anda, maka Anda akan bekerja lebih mangkus dan sangkil supaya Anda mengalami kesuksesan dengan cepat dan tahan lama.

Jika seseorang rela mengosongkan dompetnya demi kepalanya, maka tidak ada orang yang mampu merenggut itu darinya. Trust me, investasi dari leher ke atas selalu membayar bunga terbaik dan terus berlipat ganda.

Keuntungan yang Bisa Didapatkan

Memberikan manfaat baik untuk perkembangan karir maupun karakter Anda. Intelektualitas Anda akan meningkat, karakter Anda akan semakin matang, pola pikir Anda akan lebih terstruktur dan lebih kritis dan sudut pandang Anda akan lebih luas.

Di dunia karir, memiliki pengalaman berinvestasi dari leher ke atas dapat menjadi batu loncatan Anda untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Kalau ada kesempatan untuk berinvestasi dari leher ke atas, jangan ragu untuk ambil kesempatan itu. Bagaimana pun pendidikan adalah investasi penting untuk bisa sukses dalam kejar mimpi di masa depan.


Mau tahu keuntungan apa saja yang telah saya peroleh setelah memberanikan diri berinvestasi dari leher ke atas? Anda bisa lihat di laman tulisan-tulisan saya di sini https://www.blogger.com/blog/posts/7196712484765953363 

Cara Memaksimalkan Investasi Leher ke Atas

Orang-orang yang sukses adalah mereka yang rutin mengukur dan mengevaluasi proses mereka dalam mengejar mimpi. Dengan begitu Anda bisa melakukan introspeksi diri terhadap apa yang sudah Anda capai dan belum Anda capai. Mengevaluasi diri dan kemajuan Anda dapat membantu diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik dan berkembang.

Catatan Penting: Orang sukses adalah orang yang menjadikan ide-ide baiknya menjadi nyata.

Setelah Anda mempelajari hal baru, bertemu dengan komunitas dan menambah ilmu, beranikan diri Anda untuk meluangkan waktu membuat ide Anda menjadi nyata. Apapun yang Anda pelajari, bergerak dan mulai untuk membuat ide tersebut menjadi nyata sekarang juga.

Tanpa aksi, ide besar pun tidak akan berarti.

Semoga bermanfaat.

So, pentingkah Investasi Leher Ke Atas? Sungguh, hanya Anda yang bisa menyimpulkan sendiri, Anda yang tahu bagaimana kondisi Anda saat ini. Tunggu apalagi? Anda bisa mendapatkan itu semua dengan mudah, hanya tinggal kunjungi website https://www.kuncoroleadership.org/ saja. Lembaga Pusat Psikologi Terapan Manajemen Sumber Daya Manusia Kuncoro Leadership Training & Consulting ialah tempat berinvestasi dari leher ke atas yang TEPAT, JELAS dan PAKET LENGKAP. Tunggu apalagi?

"BERSAMA KAMI, TEMUKAN DIRI ANDA YANG BARU"

Untuk penutup, tahukah Anda? orang-orang sukses memiliki persamaan mereka selalu mendisiplinkan dirinya untuk terus belajar dan berbagi.

Jadi, jangan ragu untuk membagikan dan meneruskan artikel ini agar orang-orang yang Anda sayangi, orang-orang yang sayang kepada Anda banyak mendapat manfaat.

Itulah pentingnya investasi leher ke atas dan keuntungannya. Semoga memberikan pencerahan bagi Anda yang memiliki keinginan berinvestasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...