Langsung ke konten utama

Satu untuk Semua & Semua untuk Satu

 MASIH NYAMBUNG..


Semua jiwa lain yang ada disekitar kita adalah teman-teman seperjalanan yang sama-sama belajar. Kita tidak boleh saling bersaing, saling menjegal dan menghambat satu sama lain. Sebaliknya, kalau kata Kanda sahabat baik ku kita justru harus saling melengkapi dan saling memberi dorongan agar perjalanan hidup ini menjadi perjalanan yang mudah dan menyenangkan bagi kita semua. 


Hargai dan hormati siapa saja dan sebagai apa mereka, tidak peduli apa ras, dan apa agama mereka. Mereka sedang menjalani perannya dalam kehidupan saat ini. Kita tidak tahu dimana dan sebagai apa kita nantinya. Bukan hanya kepada manusia, tetapi juga terhadap makhluk-makhluk yang lain.


Hidup ini adalah TEMPAT KITA TERUS BERLATIH, MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DIRI dengan MENGARAHKAN PIKIRAN KITA, MENJAGA PERASAAN KITA, BERUSAHA MENERIMA dengan ikhlas dan MENENGGELAMKAN DIRI DALAM LAUTAN CINTA KASIH yang mewarnai hidup kita. Selalu BERUSAHA MENIKMATI dan MENYEBARKAN KEBAHAGIAAN UNTUK DIRI KITA dan ORANG-ORANG DISEKITAR KITA. Kemampuan untuk ikhlas dan tenggelam dalam lautan cinta kasih dan kebahagiaan ini akhirnya menyatu dengan jiwa kita dan terus berada dalam pikiran dan hati kita selamanya. Barangkali itulah yang di namakan SURGA. Jadi, lebih 'mungkin' SURGA itu adalah SUASANA HATI YANG TERUS BERADA DALAM KEINDAHAN, DAN BUKAN MERUPAKAN TEMPAT DIMANA KITA BERSENANG-SENANG. 


Kita harus menghindari kungkungan kemarahan, kekecewaan, penyesalan, kebencian, cemburu, rakus, serakah, kemelekatan yg berlebihan yg merusak jiwa. Kalau kejelekan itu terus tertanam dan menjadi bagian dari jiwa kita selamanya, maka itulah yg di namakan Neraka. NERAKA JUGA SEBUAH SUASANA HATI (BUKAN TEMPAT) yang TERUS MELEKAT dan MENYIKSA KITA SELAMANYA.


MARI TERUS BERUSAHA MENJADIKAN DIRI KITA PRIBADI YANG LEBIH BAIK DAN LEBIH BAIK LAGI DAN LAGI. 


KITA harus MEMBUAT KEPUTUSAN BAGI HIDUP KITA SENDIRI. Kalau kita TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN itu, maka AKAN ADA ORANG LAIN YANG MEMBUATKANNYA UNTUK KITA, tetapi besar kemungkinan itu bukan untuk kepentingan KITA!


Besok kita lanjut lagi yaa, malam ini Marmut mau BOBO IMUT dulu, sebab waktu fajar nanti mau berangkat ke Nusa Penida 😜


Salam dari Kuta, Bali. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...