Langsung ke konten utama

NAKA AZARY MARATUNGGA

 Nak...

Jika nanti kedepan kamu sudah bisa memilih dan menentukan hidupmu dengan bijak, kami pun rela dan mengizinkanmu jika kamu hendak merekonstrukrisasi namamu, Sayang. 

Alasan kuat apa lagi yang membuat kami yakin dengan namamu? Begini kira-kira percakapan Bia dan Bunamu, Sayang. 

[20/6 6:41 PM] Nuzulul Fajar: Ayang. Aa dapet wangsit nama bagus pisan

[20/6 6:43 PM] Madrosatul Ula: Apa namanya?

[20/6 7:01 PM] Nuzulul Fajar: Kalau kita namain anak kita *NAKA AZARY MARATUNGGA* menurut Ayang bagaimana, Cintaku? 


NAKA = NAga KAyu

Harapannya semua kebaikan yang tertulis untuk Shio Naga Kayu, terinternalisasi untuk anak kita, Sayangku, Cintaku, Istriku. Pendeknya, dengan nama NAKA kita berharap bahwa anak kita MAKMUR dan PENUH KEBAIKAN. 


AZARY = Azari = berbunga, bercahaya, cemerlang 

Kamu inget ngga, dulu aku bilang mau banget ngalap barokah dari Abah Noer atau Yai' Ridhwan, yang punya nama sama-sama Noer/Nur yang artinya Cahaya. Ternyata ada yang pemaknaannya serupa, bahkan lebih berwarna. Untuk anak perempuan pertama ini nama yang UNGGUL dan harapannya ada JIWA KEPEMIMPINAN yang BERINTEGRITAS. 


MARATUNGGA

Ini adalah nama seorang tokoh, Dewi Pertama Kerajaan Majapahit. RATU. memiliki pengaruh yang besar. Kekuatannya hebat nan manfaat. Beliau adalah perempuan kuat yang memimpin kerajaan Majapahit pada era nya. Simplenya, harapan Istriku menamai Maratungga ini yang aku tangkap ya agar anak perempuan pertamanya menjadi sosok perempuan yang Kuat Menguatkan. KOKOH. Mandiri. BERDIKARI & DAPAT MENGANDALKAN DIRI SENDIRI. 

Jadi arti nama:

NAKA AZARY MARATUNGGA, simplenya itu adalah Seorang Dewi/Ratu/ *Perempuan Pemimpin* yang parasnya cantik jelita nan hatinya *berbunga*,  pengaruhnya *bercahaya* (selalu diliputi diselimuti kebaikan - pengaruhnya luas nan jauh) serta langkah dan ide-idenya *cemerlang* (terukur), yang *MAKMUR* dan *PENUH KEBAIKAN.*

[20/6 7:03 PM] Nuzulul Fajar: Pripun, Cintaku?

[20/6 7:04 PM] Madrosatul Ula: Boleh Ayang 

...

DEAL. 

Begitu. 

...

NAKA, singakatan dari NAGA KAYU, Nak. 

AZARY, bisa di cocokologikan kalau dalam bahasa JEPANG artinya CANTIK JELITA, Sayang. Kalau mau di cocokologikan dalam padanan Bahasa Arab, arti Azary itu cemerlang, bersinar, bercahaya, bunga, keberuntungan. 

MARATUNGGA, ialah seorang DEWI pertama Kerajaan Majapahit. 

Nama NAKA dan MARATUNGGA itu murni pilihan Ibumu, Nak. Cerita sederhananya begini. 

Saat Buna dan Bia dalam kondisi senang dan berbunga-bunga kami memutuskan untuk berdiskusi nama untukmu saat kamu masih dalam kandungan Buna. Kali pertama Bunamu nyeletuk, "Kalau kita namain anak kita NAKA bagaimana?", kala itu Bia tidak tergesa-gesa mengiyakan, setelah Bia pertimbangkan ternyata NAKA bisa disingkat menjadi NAga KAyu. Alhasil, Bia setuju padahal kami belum diskusi apa itu arti nama dari NAKA. 

Begitu pun MARATUNGGA, itu nama dari Bunamu jua, Sayang. Sepertinya Bunamu terinspirasi dari hasil menilisik bacaannya tentang sejarah di Nusantara. Selaraslah nama itu untuk dirimu, Nak. 

Nah, kalau Azary ya seperti yang Bia sudah tulis dan jabarkan diatas. 

Moga-moga, kita bisa saling kuat menguatkan ya, Nak. Saling berbagi cinta kasih, saling belajar dan saling-saling menebar kebaikan untuk diri kita sendiri utamanya, lalu pada sesama makhluk hidup dan menebar kebaikan pada SEMESTA. 


Slumun Slumun Slamet, RAHAYU.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...