"NAKA, saat ini kamu mungkin sedang tertidur nyenyak di dalam rahim hangat Buna. Di saat-saat seperti ini, saya merasa terhubung denganmu dengan cinta yang tak terbatas. Setiap detak jantungmu adalah musik yang menenangkan di telinga saya, mengingatkan saya akan keajaiban kehidupan yang sedang berkembang di dalam rahim ibumu. Saat kamu tertidur, saya mengirimkan cinta, ketenangan, dan harapan kepada kamu, dengan harapan bahwa energi positif ini akan membantu kamu bersiap untuk perjalananmu ke dunia ini. Kamu adalah cahaya yang menyinari keluarga kami, dan kami merindukan kedatanganmu dengan tak sabar. Saya dan Buna siap untuk menyambutmu dengan senyuman dan kebahagiaan yang tak terbatas. Bersama-sama, kita akan melewati setiap momen dengan cinta, keberanian, dan kegembiraan. Persalinanmu akan menjadi peristiwa yang penuh keajaiban, dan saya bersumpah untuk selalu berada di samping Buna, mendukung dan mencintai kamu tanpa batas. Ketika kamu lahir nanti, kamu akan disambut dengan tangan terbuka oleh keluarga yang mencintaimu lebih dari apapun. Kamu adalah anugerah yang luar biasa bagi kami, dan kami bersyukur atas kehadiranmu dalam hidup kami. Selamat tidur, Naka, dan semoga mimpi-mimpimu dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Besok, saat kamu tiba di dunia ini, kamu akan disambut dengan sukacita dan kehangatan yang tak terbatas. Kami tidak sabar untuk bertemu denganmu, sayang."
CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus, ada obrolan panas antara tiga orang: - Aab, mahasiswa psikologi - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang Topiknya: "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.” Semua tertawa. Termasuk Ustadz Miqdam. Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?” Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta. Boleh saya tanya: Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...
Komentar
Posting Komentar