Langsung ke konten utama

HAL APA SAJA?

Kira-kira hal apa aja sih yang harus diajarkan di sekolah? 


1. Menjadi salah bukanlah yang buruk

Emang kenapa kalau sesekali salah? Yang penting, tidak lagi jatuh di lubang yang sama!


2. Tidak apa-apa untuk mempertanyakan apa yang telah diajarkan kepada kita

Jika kita benar-benar ingin SUKa proSES, berhentilah khawatir terlihat bodoh, bodoh, atau konyol. INGAT! Benar satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan mengajukan pertanyaan. Sudah terbukti, bahwa keberuntungan itu akan memihak pada orang-orang yang berani. Contohnya, berani bertanya dan berani dianggap bodoh, yagesyaa. 


3. Nilai tidak seberharga keterampilan 

Skill lu apa? Keterampilan yang lu punya apa aja? Percuma, nilai lu bagus kalau ngga punya keterampilan sama sekali. Sertifikat atau sertifikasi lu banyak? Keterampilan lu terbukti ngga? Kalau sama sekali ngga punya keterampilan apa-apa yaa untuk apa? ACTION WOY ACTION !!! Kuncinya itu di praktek, Boy! Masa iya mau di panggil KATAK dalam TEMPURUNG.


4. Memahami lebih penting daripada menghafal

Sudah terbukti banyak sekali orang yang hafal ina ini ita itu, tetapi apa yang di hafalkannya sama sekali tidak di pahami. Keren kali begitu? Biar di cap apa gitu kalau boleh tahu? Oyaa lupa, biar dibilang menantu idaman yak? Ngga salah juga sii. Ya alangkah lebih baiknya ngga cuma hafal ajaa, tetapi memahami esensinya itu jauh lebih utama.


5. Membuat kesalahan tidak apa-apa. Belajar lah dari kesalahan kita. 

Ada yang mau bantu menjabarkan? 😁


Atau ada lagi yang mau menambahkan? Kira-kira hal apa saja yang seharusnya diajarkan di sekolah-sekolah? Silakan tambahkan. Tararengkyuuu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesurupan Setan?

 CERITA: Obrolan di Warung Kopi yang Bikin Ustadz Nyerah Di sebuah warung kopi dekat kampus,  ada obrolan panas antara tiga orang:  - Aab, mahasiswa psikologi  - Ustadz Miqdam, dai muda yang aktif di kajian  - Pak Juki, tukang ojek yang suka baca Al-Qur’an sambil nunggu penumpang  Topiknya:  "Setan dan kesurupan itu nyata nggak sih?" Ustadz Miqdam langsung angkat suara: “Jelas nyata! Setan itu makhluk halus, diciptakan dari api, suka goda manusia, masuk ke tubuh lewat telinga, dan bikin orang kesurupan, teriak-teriak, sampai harus dipanggilkan guru spiritual!” Aab nyeruput kopi, lalu senyum: “Kalau setan bisa masuk lewat telinga… berarti dia kena otitis eksterna, Pak Ustadz.”  Semua tertawa.  Termasuk Ustadz Miqdam.  Tapi dia balik: “Kamu mau bantah dalil dengan canda?”  Aab santai: “Nggak, Pak. Saya mau bantah kebingungan dengan fakta.  Boleh saya tanya:  Kalau setan itu nyata, kenapa nggak pernah muncul di rekaman MRI? K...

Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko

 Judul: Naka, Layya, dan Anin: Menghitung Uang, Waktu, dan Risiko Di sebuah kafe kecil dengan meja kayu yang sederhana, Naka, Layya, dan Anin berkumpul sambil berbagi cerita. Di antara suara gelas dan obrolan ringan yang ramai, Mereka membahas sesuatu yang nyata, sering dianggap remeh tapi penting di kehidupan ini: uang, waktu, dan risiko. Naka: "Kenapa Uang Itu Selalu Jadi Topik Penting?" Naka membuka percakapan dengan serius, “Kenapa sih, uang itu selalu jadi topik yang bikin semua orang serius? Aku lihat Ayah dan Ibu sering bicara soal anggaran, Kadang mereka terlihat khawatir, kadang mereka terlihat lega setelah membuat perhitungan.” Anin tersenyum sambil menyeruput teh, “Karena uang itu alat, Naka, bukan tujuan. Ayahku bilang, ‘Anin, uang itu bukan segalanya, Tapi kalau kamu nggak bisa mengelolanya, kamu bisa kehilangan banyak hal yang penting di dunia.’” Layya menimpali, “Benar. Ibu bilang, uang itu seperti benih, Kalau kamu tanam dengan baik, dia akan tumbuh menjadi po...

Petani dan Air Hujan

Cerita Singkat: Petani dan Air Hujan Di sebuah desa, hidup seorang petani muda yang rajin.   Setiap pagi dia bangun lebih awal, mencangkul, menyiangi rumput, menyiram sawah.   Tapi musim kemarau datang.   Hujan tidak turun selama 3 bulan.   Sawah kering. Benih mati.   Orang-orang bilang:   "Kamu sudah gagal. Berhentilah." Tapi petani itu tidak berhenti.   Dia tetap mencangkul tanah yang kering.   Anak-anak desa heran:   "Untuk apa mencangkul tanah kering?" Dia tersenyum:   > "Aku tidak mencangkul untuk menanam hari ini.   > Aku mencangkul agar tanah siap —   > saat hujan akhirnya turun." 6 minggu kemudian, hujan turun deras.   Petani itu langsung menabur benih.   Sementara petani lain masih sibuk memperbaiki lahan yang keras,   dia sudah mulai menanam.   Musim panen tiba.   Lahannya menghasilkan padi paling sub...